Seorang teman baik mendatangiku dan berkata,
“Aku merasakan kebingunan hingga aku sendiri tidak tahu apa yang membingunganku. Aku menginginkan sebentuk cinta yang bisa memberika sedikit makna pada hidupku yang sepi. Bantu aku mengisi pikiranku yang tengah sesak oleh kegelisahan. Ceritakan padaku sedikit keindahan cinta yang engkau yakini. Berbagilah denganku makna hidup sebagaimana yang selama ini pernah engkau berikan makna terhadapnya. Aku ingin mencoba menyelami pikiranmu dan berjalan menikmati perasaanmu hingga aku mengenali apa yang ada pada dirimu sebagaimana aku mengenalmu. Dan aku ingin mengenal diriku sebagaimana engkau mengenal dirimu sendiri”
Aku hanya mampu terdiam dan memamdang panorama batinku sendiri yang tak cukup subur untuk menjadi rumah bagi pohon-pohon dan bunga-bunga. Mancoba bersahabat dengan diriku yang terus mendesak menginginkan kedamaian, mencoba menenangkan batinku yang tampak memiliki keirian terhadap sesuatu dalam diriku yang memiliki kebebasan.
“Teman, sebaiknya jangan pernah engkau dengarkan kata-kataku tentang cinta karena aku tidak tahu apa itu cinta. Bagiku cinta jauh melewati level abstrak yang tidak pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jangan dengarkan kata-kata orang yang pernah dilukai oleh perasaannya sendiri seperti diriku karena engkau tidak akan pernah mendapatkan apa yang engkau cari.
Aku hanya mencoba tertawa diatas penderitaanku sendiri karena hanya itulah cara untuk menghiburku. Aku bahkan terlalu menikmati mimpiku yang begitu indah yang diselimuti musim semi dan kicauan burung-burung yang memberikan harmoni di jiwaku yang membuat aku enggan untuk terbangun dan menghadapi kenyataan yang terlalu pahit untuk aku nikmati.
Lihatlah jauh kedalam mataku ketika aku sedang tersenyum dan kau akan melihat tangisan kehampaan. Jika kemudian aku menari, itu adalah tarian tak berbentuk terserah orang mengganggapnya seperti apa.
Jika kemudian engkau ingin mendapatkan apa yang kau inginkan, janganlah menginginkannya karena engkau sekali-kali tidak akan pernah mendapatkannya. Jika kau menginginkan seseorang mencintaimu seperti apa yang ada dibenakmu, lupakanlah keinginan itu, kuburlah, benamkan jauh di dasar jiwamu.
Pernahkah kamu melihat betapa indahnya tatanan semesta yang begitu harmonis? Mereka begitu teratur dengan segala ketidakteraturannya. Mereka begitu sempurna dengan segala ketidaksempurnaannya. Pahamilah itu dan engkau akan menemukan jawaban dari segala pertanyaanmu. Dan jika engkau telah menemukan jawabannya, engkau akan sadar bahwa engkau tidak akan pernah menemukan jawabannya”
Tinggalkan komentar