Seringkali saya merasakan desakan yang begitu dahsyat dalam dada yang diundang oleh emosi yang sangat tidak stabil. Lantas yang dirasakan kemudian ketika sebuah pola emosi tak teratur ini menguasai diri saya hanyalah ketidak nyamanan, sebuah kondisi yang berdampak pada berkurannya kemampuan menggunakan logika dan pikiran sehat seaakan. Akhirnya, munculah sebuah residu dari reaksi ini, amarah dan kemarahan.
Kemarahan itu sangat menular, begitu juga sebaliknya!!
Ketika kita berada bersama orang yang ramah, baik dan sopan, tentunya kita akan merasa senang terhadapnya. Hal itu karena secara tidak disadari diri kita tertular oleh energi positif yang diberikan orang itu, dan tentunya kita pun akan cenderung lebih menyukainya. Begitu pula ketika bersama dengan orang yang hobby nya mengeluh, cenderung memiliki emosi tidak stabil dan selalu berfikiran negatif, secara tidak langsung dia akan mengirimkan sinyal serupa pada diri kita dan tentunya kita tidak akan merasa nyaman terhadapnya, atau bahkan tertular oleh “attitude” nya.
Setiap orang di dunia ini bisa marah, tapi tidak semua orang bisa mengendalikan kemarahannya menjadi sesuatu yang lebih berarti dan menguntungkan. (lebih…)