Feeds:
Pos
Komentar

bingung?


Sebagian orang berpikir kebingungan hanyalah sebuah kondisi yang datang ketika sesuatu yang datang sangat mendadak dan disitu muncul keterbatasan akan pemecahan dari segelumit masalah yang muncul. Lebih saya juga berpikir kebingungan itu adalah sebuah kondisi dimana ide saya tidak lagi cukup untuk memberikan solusi tentang apa yang saya hadapi. Ada beberapa penyebab dari seorang yang awam dan mengangap faktor keimanan menjadi hanya sebuah sub dalam pikiran dan jiwanya (itu adalah kondisi saya ketika saya belum mengatahui jawaban tentang pertanyaan apa itu sebuah kebingungan).

Ada beberapa alasan kenapa seorang manusia bingung, diantaranya adalah sebagi berikut:

  • Keterbatasan pengetahuan kita akan sesuatu hal,
  • Mungkin otak kita yang biasanya menjadi tumpuan kita berpikir dan memecahkan masalah tidak dapat optimal mengeluarkan kemampuannya, bisa saja terjadi karena beberapa hal, mungkin kelelahan dan tingkat stress yang tinggi.
  • Keterbatasan hubungan, mungkin saja kita bingung dalam melangkah atau mengambil sebuah sikap, mungkin dalam mengeluarkan sebuah ide karena kita melihat adanya seseorang atau faktor  yan Lanjut Baca »

“Taktik temudah untuk menciptakan kesan pertama yang menyenangkan adalah dengan memberikan senyuman dan senyuman. Senyum setidanya mengandung empat makna, yakni kepercayaan diri, kebahagiaan, antusiasme dan yang terpenting penerimaan. Orang yang tersenyum (bukan berarti tertawa) secara psikologis dianggap lebih memiliki kepercayaan diri karena pada saat merasa tidak yakin baik itu terhadap perasaan sendiri atau lingkungan sekitar atau pada keadaan gugup kita tenderung seulit untuk tersenyum atau tampak senyuman yang dibuat-buat dan tidak natural. Dan tentu saja senyuman melambangkan kebahagiaan dan kita cenderung akan lebih tertarik pada orang yang bahagia karena secara psikologis akan menularkan kebahagiaannya pada kita. Antusiasme sangatlah penting dan menjadi salah satu faktor terpenting karena akan menanamkan kesang yang baik dan mudah menular pada orang lain. Senyuman juga mengisyaratkan kalau kita menyukai suatu tempat, kejadian, sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan kita dan orang itu secara tak sadar akan merasa lebih tertarik pada kita. Senyuman mengandung makna penerimaan Lanjut Baca »

Hampir semua orang pernah mendengar ungkapan “perbedaan adalah rahmat”, tapi berapa orang yang kemudian bisa meresapi dan dan membuat ungkapan itu menjadi lebih bermakna, tidak sekedar  hiasan mulut semata?

Tak jarang kita men-judge salah kepada orang yang pendapatnya atau bahkan prinsipnya berbeda dengan kita. Kecenderungan manusia memang akan selalu menganggap benar atau membenarkan setiap sikap ataupun perilaku dirinya sendiri, karena memang pada dasarnya tidak ada satupun manusia yang mau disalahkan, akibat fatalnya kemudian adalah ketika seseorang mulai menyalahkan orang lain ketika memiliki kecenderungan yang berbeda dengan dirinya.

“Seseorang mulai kemudian kesalahan besar ketika dia mulai menyalahkan orang lain”, kata-kata yang sangat indah menurut saya pribadi. Secara disadari atau tidak, menyalahkan orang lain atau menganggap orang lain salah sudah menjadi sebuah hoby yang bahkan terkadang kita sendiri tidak menyadari ketika melakukannya.

Ketika kita menganggap orang lain salah,  pikirkanlah terlebih dahulu siapa diri kita, pantaskah kemudian kita menjatuhkan label “salah” seseorang?

“Jangan pernah menyalahkan orang lain karena tidak ada seorang pun yang sepenuhnya benar dan tidak ada seorang pun yang sepenuhnya salah”


Kadang bergerak dengan diam itu sangat menyakitkan, tapi seorang “angin” saja selalu tak menampakkan diri apa bila dia ingin dirasakan, itulah aku dan hidupku, diamku dan pelarianku adalah sebentuk ekspresi ketidakberdayaan dari apa yang aku inginkan secara esensial tapi nyatanya aku hidup di duania yang serba substansial.‘Kamu’ akan tetap menjadi kamu yang selamanya tada akan pernah aku hapus dan tidak akan pernah aku hindari. ‘Akulah esensial dan kamu tetapakan jadi substansial dan ‘Aku’ selalu berhadapan dengan substansi yang dimiliki sekarang akan membereikan sedikit ketenangan akan adanya ‘kamu’ disana dengan substansi yang kamu milikiaku harap suatu hari ‘Kamu’ akan temukan jawaban tentang laku‘ku’ dan atas apa yang terjadi selama ini.


‘aku’
dan ‘kamu’



Dan jika ada satu hal saja yang dapat menggambarkan hal itu mungkin bisa sedikit mengurangi ketegangan dan mengubah ketidakyakinan menjadi suatu keyakinan yang sangat,

Dan setiap orang akan menganggap suatu kejadian dimana pemilihan sederet keputusan yang rumit dan perlu pertimbangan akan hal itu, -(( memilih salah seorang ))- dan kita jadikan orang yang paling dekat dan paling kita sayangi setelah TUHAN dan keluarga adalah sebuah keputusan yang kurang tepat dan sebagian orang diluar diri kita menganggap itu sebagai sebuah keserakahan. ketiak banyak pilihan kita punya dan mencoba menggali apa yang harus kita tahu dari sisi seseorang dan kita namakan itu sebuah proses penjajakan. Satu hal telah terjadi ketika penjajakan yang kita lakukan ternyata menghadapi sebuah kondisi dimana tidak memungkinkan bagi kita untuk melanjutkannya, atau sementara meundanya, lalu kita berpinda dari channel satu ke channel yang lain. Itukah yang dinamakan dengan “Ketidak SETIAAN” ? dan sebuah pelanggaran? sehingga kita pantas untuk dipergunjingkan?

Lalu ketika kita menggemari dan sedang menjajaki sebuah pakaian yang terlihat bagus dan cukup layak unutk kita kenakan serta membuat kita memiliki cukup banyak alasan  untuk kita jadikan pemantas kita dan menemani kita kemanapun kita pergi agar kita lebih percaya diri dan menuntaskan “Sunnah”yang telah Pemimpin kita gariskan kepada kita, yang sanggup menemani kita kala kita merasa kehausan dikala terik, yang mampu memeberikan ksejukan dalam waktu yang bersamaan, dan menghangatkan kita dikala kita kedinginan, dan melengkapi suka-cita kita dikala kita merasakan limpahan rahmatnya.

Maaf intermezonya terlalu panjang, Lalu pertanyaannya..

Apa arti dari sebuah kesetiaan di ranah substansial yang kadang teori itu tak cukup berguna dan hanya sebagai “malaikat yang ikut tersiksa di dalam neraka”?. Dan memang basicnya manusia tak pernah bisa setia jangankan untuk hal besar “pasangan” untuk hal-hal kecil saja mereka sering merusak dan mengabaikan kesetiaannya. Lalu apa itu sebuah kesetiaan?

Apakah sebuah kebanggaan dapat menjaga komitmen?, ataukah hanya sbeuah penghambaan dan rasa sukur telah mendapatkan hal yang satu dan sudah merasa puas?.

Satu yang pasti tidaklah pantas kita sebagai sesuatu yang “Nothing” mendewakan kesetiaan dan menganggap ketidaksetiaan sebagai aib, yang sehingga dengan aib yang sudah orang buat membuat kita memiliki banyak alasan untuk menghukum dia dangan ego kita dan memberikan cap negatif terhadapnya, dan pada nyatanya ketika kita menjudgeorang seperti itu, kita sudah melanggar kesetiaan kita terhadap komitmen kita sendiri, percayalah.

Kesetiaan yang sempurna adalah IMAN, dan komitment dari RAHMAT TUHAN (ALLAH) yang selalu ada di garis awal kehidupan kita, dan sesungguhnya dari setiap siksa TUHAN itu selalu diawali dengan Rahmat-NYA.

Dan Sayalah “Nothing” dan kamu “Everythings

Sejauh mana kita bisa setia dengan “cinta” yang tidak atau belum kita miliki,,,

dan jika ada satu hal saja yang dapat menggambarkan hal itu mungkin bisa sedikit mengurangi ketegangan dan mengubah ketidakyakinan menjadi suatu keyakinan yang sangat,

In My opinion