Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘positif’

Marah itu mudah


Seringkali saya merasakan desakan yang begitu dahsyat dalam dada yang diundang oleh emosi yang sangat tidak stabil. Lantas yang dirasakan kemudian ketika sebuah pola emosi tak teratur ini menguasai diri saya hanyalah ketidak nyamanan, sebuah kondisi yang berdampak pada  berkurannya kemampuan  menggunakan logika dan pikiran sehat seaakan. Akhirnya, munculah sebuah residu dari reaksi ini, amarah dan kemarahan.

Kemarahan itu sangat menular, begitu juga sebaliknya!!

Ketika kita berada bersama orang yang ramah, baik dan sopan, tentunya kita akan merasa senang terhadapnya. Hal itu karena secara tidak disadari diri kita tertular oleh energi positif yang diberikan orang itu, dan tentunya kita pun akan cenderung lebih menyukainya. Begitu pula ketika bersama dengan orang yang hobby nya mengeluh, cenderung memiliki emosi tidak stabil dan selalu berfikiran negatif, secara tidak langsung dia akan mengirimkan sinyal serupa pada diri kita dan tentunya kita tidak akan merasa nyaman terhadapnya, atau bahkan tertular oleh “attitude” nya.

Setiap orang di dunia ini bisa marah, tapi tidak semua orang bisa mengendalikan kemarahannya menjadi sesuatu yang lebih berarti dan menguntungkan. (lebih…)

Read Full Post »


Satu hal yang cukup menarik ketika kemudian perasaan yang satu ini datang pada pikiran kita, Kecemasan. Saya cukup tertarik untuk membahas masalah ini, bukan karena saya tidak pernah cemas namun sebaliknya karena saya merasa makhluk yag satu ini sering hinggap di pikiran saya. Tapi masalahnya kemudian adalah bagaimana kita mengontrol dan mengendalikan kecemasan kita

Kata cemas berbanding terbalik dengan kata tenang. Dan menariknya, pada kenyataannya orang  akan lebih menyukai orang yang terlihat tenang karena ketenangan merefleksikan kepercayaan diri dan kebahagiaan yang jika diruntut akan berujung pada rasa syukur. Ketika berada didekat orang yang bersikap tenang kecenderungannya kita akan terbawa dalam ketenangan, seperti halnya kebahagiaan kita senderung senang berada bersama orang yang sedang senang. Saya meyakini hal ini sebagai peristiwa resonansi jiwa.

Kembali lagi ke kecemasan, menurut Stuart dan Sendeens, Kecemasan dapat didefininisikan sebagai  suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal. Dan menurut teman baik saya kecemasan dan kekhawatiran terjadi karena tidak seimbangnya akal dan iman (han han). Hal ini terjadi karena adanya konflik psikis yang tidak disadari.

Kenapa Kecemasan menjadi sangat berbahaya?

Hinggapnya rasa cemas akan sangat berpengaruh negatif bagi individu, setidaknya akan ada beberapa efek seperti ketidak percaya dirian, merasa tidak berharga, dan akan mempengaruhi sikap terhadap ekspektasi yang kita bentuk sebelumya.

Dan seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa kecenderungan dalam hukum pergaulan orang akan lebih menyukai orang yang tenang.

Gejala Awal Kecemasan

Gejala awal yang kemudian timbul ketika seseorang dilanda kecemasan adalah munculnya fight or flight response (bertarung atau lari menghindar) yang dipicu meningkatnya adrenaln dalam tubuh.

Secara fisiologis, orang yang sedang cemas dapat dilihat dari tanda-tadanya seperti jantung berdebar, denyut nadi cepat, nafas tak berarturan, tekanan nadi menurun, produksi keringat meningkat, banyak melakukan reaksi yang tidak perlu seperti garuk-garuk kepala, pandangan tidak fokus dan sebagainya.

Disamping respon fisiologis, respon psikologis yang kemudian akan timbul adalah Gelisah, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, un-focus, konsentrasi hilang, mudah lupa, terlihat bingung,  kawatir yang berlebihan, dan lain-lain.

Kemudian Saya Harus Bagaimana?

Saya berfikir kalau jawabannya ada dalam pikiran kita. Pikiran memiliki kekuatan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, dan itu sangat berpengaruh pada apapun yang kita rasakan dan bahkan kita dapatkan. Berpikirlah dengan positif dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Ketika kita merasa dan berpikir kita bisa kita berupaya untuk menularkan energi positif itu ke seluruh sel dalam diri kita, mengalirkan dalam peredaran darah kita, menyimpan pada otot-otok kita. Bukan berarti kita kemudian sombong dan merasa paling hebat.

Possitive thinking and Positive Feeling

Yang  jelas, harus ada keselarasan antara apa yang kita pikirkan dengan apa yang kita rasakan. Antara logika (otak/ fikir) dengan perasaan (keyakinan/ kalbu) haruslah sesuai, karena menurut saya pribadi, saya setuju dengan pendapat teman saya diatas kalau ketakutan dan kepanikan terjadi karena tidak seimbangnya akal dan iman.

Jadilah diri sendiri dan jangan pernah takut untuk menjadi diri sendiri. Kita merasa orang  lain lebih baik dari kita, tapi apa yang baik bagi orang lain belum tentu baik untuk kita (pembahasan selanjutnya)

Selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki, dengan kebahagiaan yang kita dapat, masalah yang kita punya dan jangan menghitung-hitung kesulitan yang kita alami akan cukup ampuh untuk membuat batin kita tenang. Dan tak lupa berterima kasihlah, dan tersenyumlah

Faktor fisik akan sangat mempengaruhi psikologis seseorang, dan oleh karenanya cobalah untuk membuat diri anda nyaman dan tenang. Pikirkan situasi dimana anda bisa mencapai tingkat relaxasi yang tinggi dan andapun akan merasakan suasana itu. Memikirkan kesenangan dan memvisualisasikannya dalam pikiran memiliki efek yang sama dengan merasakan kesenangan itu secara langsung.

Tersenyumlah, karena dengan senyuman akan membawa rangsangan kebahagiaan pada jiwa dan membuat kita cenderung lebih merasa tenang dan santai. Di samping itu orang yang tersenyum lebih menarik bagi orang lain karena dia mampu menularkan energi positif pada lingkungannya. Bernafaslah dengan tenang, tarik nafas dalam dalam dan keluarkan dengan perlahan. Aturlah ritme nafas dan relax-kan pikiran anda.

 

Read Full Post »


Ketika pagi tadi terbangun, saya tiba tiba teringat akan sebuah kisah yang saya yakini 100% tidak pernah terjadi dalam dunia nyata. Lalu kemudian kenapa cerita ini saya rasakan cukup penting hingga nalar saya mencoba untuk mengingat setiap kata demi katanya?

Dahulu, disebuah hutan ditengah-tengah benua yang telah hilang terdapat sebuah tebing yang sangat curam dan tinggi menjulang ke angkasa.

Benua yang hilang? Atlantiskah? SundaLand kah? Atau peradaman Lemuria?

Bukan itu fokusnya, karena saya termasuk orang yang tidak peduli dengan keberasaan Atlantis, Sundaland, atau peradaban Lemuria, tapi fokus dari cerita ini adalah Katak. Sebenarnya bukan pada kataknya juga karena saya kurang suka terhadap katak, tapi memang inilah analogi yang paling memungkinkan.

Kisahnya, sekumpulan katak mengadakan sebuah perlombaan memanjat tebing yang curam tersebut, banyak perserta yang ikut andil dalam lomba tersebut merki tentunya motif dari masing masing katak jelas berbeda. Sebagian ingin menunjukan kekuatannya, ada yang demi eksistensi ada yang demi membuktikan pada katak yang sangat spesial baginya dan tidak sedikit yang hanya ikut-ikutan atau sekedar meramaikan.

Penonton pun telah banyak berkumpul disekitar tebing. Dan ironisnya, tak satupun dari penonton yang hadir meyakini akan ada pemenang yang sampai ke puncak tebing. Kebanyakan dari mereka sengaja hadir untuk melihat kegagalan katak yang ikut berlomba.

Jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa mencapai puncak menara.

“Tidak mungkin ada yang mampu sampai ke puncak!!”

“jalannya terlau sulit, mereka tidak akan pernah sampai ke puncak”

“Hahaha.. Mereka hanya akan mempermalukan diri mereka sendiri”

“Mustahil ada yang berhasil, tebing itu sangat tinggi”

“Bagaimana mungkin katak bisa memanjat tebing curam seperti itu? meraka hanya bermimpi!!!

Ketika perlombaan dimulai, satu persatu katak berjatuhan, hanya sedikit yang mampu bertahan, itupun dengansangat susah payah.

Seiring dengan itu penonton yang hadir semakin keras menunjukan kepesimisan mereka kalau tidak akan ada katak yang berhasil, mereka terus meneriakan kata-kata negatif

“Itu terlalu sulit…”

“Aku berani bertaruh mereka semua akan jatuh”

Lebih banyak lagi katak yang lelah dan menyerah … Namun ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi, dan yang satu ini tidak akan menyerah! Dan dia pun berhasil mencapai puncak

Pada akhirnya semua katak lain telah menyerah mendaki tebing tersebut, kecuali satu katak kecil yang dengan upaya yang sangat besar berhasil mencapai puncak tebing

SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?

Ternyata katak yang berhasil mencapai puncak adalah katak yang tuli, dia tidak bisa mendengar

Maka jangan pernah mendengarkan orang lain dengan kecenderungna menjadikan kita pesimis dan berpikiran negatif. Hal ini akan merenggut membuat harapan terindah dalam hidup kita membuatnya semakin menjauh.

Setiap kata yang kita baca, kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi pemikiran kita. Maka dari itu, Always Be Positive

Abaikanlah orang yang berkata dan beranggapan kita kita bisa melakukan sesuatu yang kita harapkan, berlakulah tuli. Jadikanlah semua itu sebagai tambahan motivasi dan katakan “Aku Bisa”

Think and Feel, “I can do that, and do that!!!”

Apapun yang anda dapatkan dari cerita ini, itu terserah anda karena persepsi setiap orang jelas akan berbeda

Read Full Post »